JARINGAN KOMPUTER
1.1 IPv4
IP Address yang umum digunakan saat ini adalah IP Address versi 4 dimana versi 1
s/d 3 hanya merupakan konsep (tidak dapat di implementasikan). IP Address versi 4
terdiri dari 32 bit angka biner yang merepresentasikan sebuah angka tertentu yang akan
dijadikan sebagai identitas perangkat yang terhubung ke jaringan. Angka – angka biner
tersebut dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang dipisahkan dengan titik (dot) dimana
masing – masing kelompok memiliki 8 bit angka biner dimulai dari 00000000 = 0 sampai
11111111 = 255.
Sehingga nilai dari sebuah IP Address berada di antara
00000000.00000000.00000000.00000000 (0.0.0.0)
=
0, dan
11111111.11111111.11111111.11111111 (255.255.255.255).
Maka (secara teori)
maksimal jumlah host / perangkat jaringan yang dapat menggunakan IP Public adalah
(255 x 255 x 255 x 255) = 4.294.967.296 perangkat.
1.1.1 Notasi Biner IPv4 address
IPv4 terbentuk dari 32 binary bit. Dari 32 bit tersebut terbagi menjadi
4 oktet, yang masing-masing oktet terdiri dari 8 bit. Setiap oktet (8 bit)
dikonversi menjadi bilangan desimal dan dipisahkan dengan titik atau
dot. Sehingga format akhir IP Address berupa angka desimal yang
dipisahkan dengan tanda titik. Berikut contoh jika IP address
172.16.254.1
Gambar 1. Persamaan alamat IPv4 desimal dan biner
Cara untuk mengonversi dari bilangan biner ke bilangan desimal dapat memperhatikan tabel di bawah ini:
Gambar 2. Penilaian per bits
Untuk memudahkan dalam penggunaannya, IP Address dibagi menjadi beberapa
kelas. Masing – masing kelas memiliki jumlah network dan host yang berbeda. Semakin
tinggi kelas IP Address, maka jumlah host yang dapat ditampung akan semakin banyak
dan sebaliknya semakin rendah kelas IP Address maka jumlah host yang dapat ditampung
dalam sebuah sub-network tersebut semakin sedikit. Berikut pembagian kelas IP Address
beserta subnet dan host yang dapat ditampung di subnet tersebut :
Tabel 1. IPv4 Adress Classes
Dari tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa IP Kelas A memiliki sub-network yang cukup
sedikit dan jumlah host yang sangat banyak. Efek dari penggunaan subnet dalam skala
yang besar akan terjadi pengiriman hello message secara broadcast yang besar pula.
Hello
message adalah paket data yang dikirimkan untuk mencari host yang dituju apakah
terdapat di dalam subnet tersebut atau di luar subnet. Hello message dikirimkan secara
broadcast dimana pada subnet besar akan dapat terjadi efek broadcast storm yang akan
dapat melumpuhkan jaringan itu sendiri. Maka penentuan besar subnet dapat berpengaruh
terhadap performa jaringan komputer itu sendiri.
1.1.2 IPv4 adress classes
Oleh IANA (Internet Assigned Number Authority) yaitu sebuah badan yang
bertanggung jawab tentang distribusi IP Public, IP Address dibagi menjadi 5 kelas yaitu
kelas A, B, C, D (multicast) dan E (reserved) yang disebut dengan Classfull Address. IP
Address terdiri dari Network dan Host seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 3. Network & Host pada IP Address
Network merupakan kumpulan dari perangkat jaringan komputer yang saling terhubung.
Sedangkan host adalah nomor dari perangkat jaringan komputer. Untuk mempermudah
pemahaman tentang host & network dapat dianalogikan seperti kawasan perumahan.
Network dapat di analogikan seperti jalan perumahan sedangkan host dapat di analogikan
seperti rumah yang ada di jalan tersebut. Maka dalam sebuah network dapat terdiri dari
banyak host. Data yang dikirimkan harus memuat informasi tentang network yang host
yang dituju. Jalan untuk keluar masuk ke sebuah network disebut dengan Gateway.
Sedangkan untuk mengidentifikasi kelas dari sebuah network di butuhkan Subnet.
1.2 Subnetting
Subnetting adalah teknik yang dapat dilakukan oleh Administrator
jaringan untuk memecah jaringan besar menjadi jaringan-jaringan
kecil (subnet). Hal ini dilakukan bertujuan untuk memudahkan proses
manajemen jaringan sekaligus meningkatkan performa dan
penanganan kesalahan (troubleshooting). Teknik subnetting juga dapat
diartikan sebagai metode untuk dapat memaksimalkan keterbatasan
dari 32 bit yang dimiliki oleh IPv4.
Manfaat selain yang telah disebutkan, subnetting mempunyai
keuntungan administratif jika jaringan semakin membesar, sehingga
teknik routing akan semakin dimudahkan dengan subnetting. Untuk
subnetting IP Versi 4, dapat dilakukan baik di kelas A, B, maupun kelas
C. Subnetting juga dapat dilakukan pada IP versi 6.
Gambar 4. Ilustrasi Subnetting
Subnet adalah sebutan dari pembagian secara logika dari IP
address. Teknik membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan
kecil di sebut dengan subnetting. Subnetting dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi alokasi IP address jaringan agar dapat
memaksimalkan penggunaan dari IP address tersebut. Subnetting juga
dapat meningkatkan keamanan dari jaringan dan mengurangi
congestion akibat terlalu banyak host yang tergabung dalam suatu
jaringan.
Subnetmask
|
Nilai
CIDR
|
255.0.0.0
|
/8
|
255.128.0.0
|
/9
|
255.192.0.0
|
/10
|
255.224.0.0
|
/11
|
255.240.0.0
|
/12
|
255.248.0.0
|
/13
|
255.252.0.0
|
/14
|
255.254.0.0
|
/15
|
255.255.0.0
|
/16
|
255.255.128.0
|
/17
|
255.255.192.0
|
/18
|
255.255.224.0
|
/19
|
255.255.240.0
|
/20
|
255.255.248.0
|
/21
|
255.255.252.0
|
/22
|
255.255.254.0
|
/23
|
255.255.255.0
|
/24
|
255.255.255.128.0
|
/25
|
255.255.255.192
|
/26
|
255.255.255.192
|
/27
|
255.255.255.224
|
/28
|
255.255.255.240
|
/29
|
255.255.255.248
|
/30
|
255.255.255.252
|
/31
|
255.255.255.255
|
/32
|
Tabel 2. Tabel Subnetmask
Tidak ada komentar:
Posting Komentar